Pageviews

Jumaat, 27 November 2020

Kehidupan Dlm Pembelajaran

11 Rabiul Akhir 1442H
27 November 2020M

Belajar Selama 33 Tahun

Suatu hari, Imam Syaqiq Al Balkhi bertanya kepada muridnya yang bernama 
Hatim Al Asham :

"Sudah berapa lama engkau menuntut ilmu dariku?"

"Sudah 33 tahun", jawab Hatim.

"Apa yang telah kau pelajari, selama 33 th ini?", tanya Imam Syaqiq.

"Hanya 8 hal", jawab Hatim.

" Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'uun..!
Kuhabiskan umurku untuk mendidikmu, namun kau hanya mempelajari 8 hal dariku?", Ucap Imam Syaqiq heran.

"Benar Yaa Syeikh, aku hanya mempelajari 8 hal saja,
aku tidak mau berbohong kepada antum", jawab Hatim.

"Coba sebutkan 8 hal yang telah kau pelajari itu !" pinta Imam Syaqiq.

Hatim Al Asham pun berkata :

Pertama :

"Kulihat setiap manusia memiliki seorang kekasih.
Ketika dia mati, kekasihnya ikut mengantarkannya hingga ke kuburan, lalu meninggalkannya sendirian di sana.

Maka, aku lebih memilih amal kebajikan sebagai kekasihku.
Sehingga ketika nanti aku masuk liang kubur, amalku akan ikut bersamaku".

Kedua :

"Aku merenungkan firman Allah SWT :
"Dan Adapun orang-orang  yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka surga lah yang akan menjadi tempat tinggalnya".
(QS. An Naazi'aat,79:40-41).

Aku sadar, bahwa Firman Allah pastilah benar.
Maka aku pun berjuang untuk melawan keinginan nafsuku, hingga nafsuku tunduk kepada Allah SWT ".

Ketiga :

"Aku perhatikan manusia selalu memuliakan dan menyimpan harta benda berharga yang mereka miliki, 
lalu kupelajari Firman Allah swt :
"Apa yang ada disisimu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah akan kekal".
(QS. An Nahl,16:96).

Maka setiap kali aku memperoleh sesuatu yg berharga,
aku pun menyedekahkannya dijalan Allah swt, agar hartaku selalu tetap terjaga di sisi-Nya".

Keempat :

"Aku melihat setiap manusia mengejar harta, kedudukan, jabatan, kehormatan dan kemuliaan nasab.
Namun setelah aku mempelajarinya, ternyata semua itu tidak ada apa-apanya, saat Aku membaca firman Allah swt :
"Sesungguhnya, orang yg paling mulia disisi Allah, adalah orang yg paling bertaqwa (kepada Allah) di antara kalian".
(QS. Al Hujuraat,49:13).

Karena itulah, aku pun beramal utk mewujudkan Taqwa, agar aku memperoleh kedudukan yang mulia di sisi Allah SWT."

Kelima :

"Aku melihat manusia saling mencela dan melaknat, dan sumber semua itu adalah hasad (kedengkian).
Lalu aku mempelajari firman  Allah SWT :
"Kami telah membagikan untuk penghidupan mereka di alam dunia".
(QS. Az Zukhruf,43:32).

Akupun sadar, bahwa semuanya telah dibagi oleh Allah swt.
Maka aku tinggalkan sifat Hasad (dengki), kujauhi manusia yang suka mencela, dan aku tidak bermusuhan dengan seorang pun".

Keenam :

"Kulihat manusia saling menganiaya dan saling membunuh, padahal Allah SWT berfirman :
"Sesungguhnya syeitan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuh(mu)".
(QS. Al Fathir,35:6).
)
Oleh sebab itu, kutinggalkan permusuhan dengan manusia dan kujadikan Syeitan sebagai satu-satunya musuhku.
Aku selalu mewaspadainya dengan sekuat tenaga, sebab Allah swt sendiri yg telah menjadikan Syeitan sebagai musuhku".

Ketujuh :

"Aku melihat setiap orang hanya demi sepotong roti (harta), mereka rela menghinakan diri mereka sendiri dengan melakukan hal2 yang diharamkan oleh Allah swt.
Lalu kuperhatikan firman Allah SWT :
"Dan tiada satupun binatang melata dibumi, melainkan Allah telah menanggung rezekinya".
(QS. Hud,11:6).

Aku sadar, bahwa diriku adalah salah satu dari yang melata itu, dan Allah swt telah menjamin Rezeki ku.
Oleh karena itu, kusibukkan diriku untuk menunaikan kewajiban yang telah diberikan oleh Allah swt dan aku tidak pernah merisaukan sesuatu yang telah dijamin oleh Allah swt untukku".

Kedelapan :

"Aku melihat semua orang bergantung kepada makhluk Allah swt.
Ada yang bergantung kepada ladangnya,
Ada yang bergantung kepada perniagaannya,
Ada yang bergantung kepada pekerjaannya, dan
Ada yang bergantung kepada kesehatan jasmaninya.
Akupun kembali kepada Firman Allah :
"Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya".
(QS. Ath-Thalaaq,65:3).

Oleh karena itulah, aku pun bertawakkal (bergantung) kepada Allah swt yang Maha Perkasa dan Maha Agung, dan Allah swt pun mencukupi semua kebutuhanku".

Mendengar jawaban dari Hatim Al Asham, 
Imam Syaqiq Al Balkhi berkata : 
"Wahai Hatim, semoga Allah memberimu Taufiq.
Aku telah mempelajari Zabur, Taurat, Injil dan Al Qur'an.
Dan kutemukan bahwa semua jenis kebaikan dan ajaran Agama, berkisar pada 8 hal yang tadi telah kau sampaikan.
Barang siapa mengamalkan 8 hal tersebut, maka berarti, dia telah mengamalkan isi dari empat kitab suci".

**
Berapa lama kita menuntut ilmu? 

Apa yang kita dapatkan? 

Adakah pelajaran penting yang meresap kedalam hati kita dan selalu kita amalkan?

Atau semua itu hanya sekedar penghibur telinga dan fikiran kita saja?

Semoga Allah SWT, memberi kita Taufiq dan Hidayah,
sehingga kita dapat mengamalkan ilmu yang sudah kita dengar, kita lihat dan kita baca...

Aamiin yaa mujiibus-saailiin...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan